~ ** ~ Surat Balasan Untukmu Hawa ~ ** ~
Hawa ...
Aku juga meminta maaf kembali jika ada kata yang menyinggung dirimu.
Memang benar akulah Adam.
Yang dulu meminta kepada Allah ...
Untuk menciptkan dirimu saat kesunyianku.
Dan kau memang diciptkan dari tulang rusukku.
Agar kau mau menuruti segala bimbinganku.
Agar kau mau mengikuti jalan yang kutuntun padamu.
Karena aku tidak mau kau jadikan terus menerus buruan syaitan.
Hawa ...
Maha besar Allah yang mentakdirkan kaummu lebih banyak dibandingkan dengan kaumku.
Tetapi jangan kucilkan kami kaum adam setiap masalahmu.
Tetapi jangan dijadikan kambing hitam dalam kaummu.
Akan ku nikahi kamu lebih dari satu.
Insyaallah,akan kuperlakukan engkau sebagaimana Baginda nabi Muhamad.saw.
Yang menikahi wanita lebih dari tiga..
Jika ku tak mampu cukup dirimu saja mendampingiku.
Hawa ...
Bukan karena daku tidak bisa membimbingmu ?
Bukan karena sedikit jumlahku ?
Bukannya aku menyalahkan diriku atau dirimu.
Tetapi,ini semua diluar kendali kami ...
Lalu kenapa kau tidak lagi tunduk terhadapku ?
Lalu kenapa kau tidak lagi patuh kepadaku ?
Lalu kenapa kau tidak bisa berkata2 disaat aku memarahimu ?
Hawa ...
Memang benar dalam Alqur'an .
Allah memberiku kekuatan untuk menjagamu.
Allah memberiku Amanah untuk mendidikmu.
Allah memberi tanggung jawab memelihara dan mengawasimu.
Agar senantiasa selalu dijalan-Nya.
Akan tetapi duhai hawa ...
Apa yang terjadi pada kaummu sendiri ?
Kini kaummu mendurhakaiku ?
Kini kaummu yang menyimpangkan jalannya sendiri .?
Kau keluar rumah memakai pakaian yang tak sepantasnya engkau pakai ?
Kau pergi keluar rumah tak pernah tau tujuanmu ?
Lalu siapakah yang harus disalahkan ???
Hawa ...
Aku tidak marah tetapi aku sedih tidak bisa menjagamu.
Aku tidak menyalahkanmu,tetapi aku malu atas tingkahmu .
Hawa ...
Aku tidak pernah mengatakan kau wanita kotor ?
Tidak mau mendengar kata-kataku ?
Apalagi tidak mau mendengar semua nasehatku ?
Tetapi hawa ...
Perlu kamu tahu ...
Kamu adalah mutiara yang sulit kami dapatkan dilautan bebas.
Aku selalu menegurmu namun kau selalu mengabaikannya.
Akv selalu menasehatimu namun kau selalu mengacuhkannya .
Hawa ...
Jika kau bertanya siapa ikutanku ?
Maka ku jawab : Ikutanku adalah para nabi,dan suri tauladanku ialah baginda nabi Muhamad saw.
Jika kau bertanya siapa rujukanku ?
Maka aku jawab :Rujukanku juga para nabi dan para kekasih pilihan Allah.
Hawa ...
Aku memanglah Imammu dan kaulah makmumku.
Maka dengarlah apa yang aku ajarkan kepadamu.
Aku memanglah Amir dan kau pengikut setiaku.
Maka,jika aku salah jalan dalam Ajaran-Nya maka tegurlah aku.
Hawa ...
Maha besar Allah menciptakan aku lebih banyak Akal daripada Nafsuku.
Tetapi aku terkadang tak mampu mengalahkan nafsuku sendiri.
Hawa ...
Kan kugenggam erat jemarimu ...
Kan ku bimbing dalam Redha-Nya ...
Kan ku bantu semampuku agar mampu melawan..
Agar menjadi wanita impian bidadari Syurga.
Kan kuberikan semangat jihad kedalam dadamu ..
Agar mampu melangkah menuju medan tempur...
Maafkanlah aku hawa ...
Karena kaulah semangat jiwaku ...
Hawa ...
Aku juga meminta maaf kembali jika ada kata yang menyinggung dirimu.
Memang benar akulah Adam.
Yang dulu meminta kepada Allah ...
Untuk menciptkan dirimu saat kesunyianku.
Dan kau memang diciptkan dari tulang rusukku.
Agar kau mau menuruti segala bimbinganku.
Agar kau mau mengikuti jalan yang kutuntun padamu.
Karena aku tidak mau kau jadikan terus menerus buruan syaitan.
Hawa ...
Maha besar Allah yang mentakdirkan kaummu lebih banyak dibandingkan dengan kaumku.
Tetapi jangan kucilkan kami kaum adam setiap masalahmu.
Tetapi jangan dijadikan kambing hitam dalam kaummu.
Akan ku nikahi kamu lebih dari satu.
Insyaallah,akan kuperlakukan engkau sebagaimana Baginda nabi Muhamad.saw.
Yang menikahi wanita lebih dari tiga..
Jika ku tak mampu cukup dirimu saja mendampingiku.
Hawa ...
Bukan karena daku tidak bisa membimbingmu ?
Bukan karena sedikit jumlahku ?
Bukannya aku menyalahkan diriku atau dirimu.
Tetapi,ini semua diluar kendali kami ...
Lalu kenapa kau tidak lagi tunduk terhadapku ?
Lalu kenapa kau tidak lagi patuh kepadaku ?
Lalu kenapa kau tidak bisa berkata2 disaat aku memarahimu ?
Hawa ...
Memang benar dalam Alqur'an .
Allah memberiku kekuatan untuk menjagamu.
Allah memberiku Amanah untuk mendidikmu.
Allah memberi tanggung jawab memelihara dan mengawasimu.
Agar senantiasa selalu dijalan-Nya.
Akan tetapi duhai hawa ...
Apa yang terjadi pada kaummu sendiri ?
Kini kaummu mendurhakaiku ?
Kini kaummu yang menyimpangkan jalannya sendiri .?
Kau keluar rumah memakai pakaian yang tak sepantasnya engkau pakai ?
Kau pergi keluar rumah tak pernah tau tujuanmu ?
Lalu siapakah yang harus disalahkan ???
Hawa ...
Aku tidak marah tetapi aku sedih tidak bisa menjagamu.
Aku tidak menyalahkanmu,tetapi aku malu atas tingkahmu .
Hawa ...
Aku tidak pernah mengatakan kau wanita kotor ?
Tidak mau mendengar kata-kataku ?
Apalagi tidak mau mendengar semua nasehatku ?
Tetapi hawa ...
Perlu kamu tahu ...
Kamu adalah mutiara yang sulit kami dapatkan dilautan bebas.
Aku selalu menegurmu namun kau selalu mengabaikannya.
Akv selalu menasehatimu namun kau selalu mengacuhkannya .
Hawa ...
Jika kau bertanya siapa ikutanku ?
Maka ku jawab : Ikutanku adalah para nabi,dan suri tauladanku ialah baginda nabi Muhamad saw.
Jika kau bertanya siapa rujukanku ?
Maka aku jawab :Rujukanku juga para nabi dan para kekasih pilihan Allah.
Hawa ...
Aku memanglah Imammu dan kaulah makmumku.
Maka dengarlah apa yang aku ajarkan kepadamu.
Aku memanglah Amir dan kau pengikut setiaku.
Maka,jika aku salah jalan dalam Ajaran-Nya maka tegurlah aku.
Hawa ...
Maha besar Allah menciptakan aku lebih banyak Akal daripada Nafsuku.
Tetapi aku terkadang tak mampu mengalahkan nafsuku sendiri.
Hawa ...
Kan kugenggam erat jemarimu ...
Kan ku bimbing dalam Redha-Nya ...
Kan ku bantu semampuku agar mampu melawan..
Agar menjadi wanita impian bidadari Syurga.
Kan kuberikan semangat jihad kedalam dadamu ..
Agar mampu melangkah menuju medan tempur...
Maafkanlah aku hawa ...
Karena kaulah semangat jiwaku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar